KEMAGNETAN DAN PENERAPANNYA DALAM PRODUK TEKNOLOGI

 C. Kemagnetan dalam Produk Teknologi

Magnet banyak digunakan dalam berbagai produk teknologi diantaranya kereta Maglev Juga salah satunya pada peralatan kedokteran.


1. MRI (Magnetic Resonance Imaging) 

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah metode diagnostik dengan pemindaian yang menggunakan pemaparan medan magnet dan frekuensi radio gelombang elektromagnetik pada atom-atom hidrogen di dalam tubuh. MRI adalah teknologi yang relatif baru dan masih terus dikembangkan. Teknologi ini pertama kali ditunjukkan pada tes sampel tabung kecil di tahun 1975 oleh ahli radiologi AS Paul Lauterbur. Dia menggunakan teknik proyeksi yang mirip dengan yang digunakan dalam computed tomography. Pada tahun 1977, fisikawan Inggris Peter Mansfield mengembangkan teknik pencitraan echo-planar yang beberapa tahun kemudian dapat menghasilkan gambar berkualitas video.  Terobosan-terobosan tersebut memungkinkan dibuatnya mesin MRI yang handal, yang mulai memasuki pasar pada tahun 1980-an. Atas kepeloporan mereka, Paul Lauterbur dan Peter Mansfield dianugerahi hadiah Nobel di bidang kedokteran pada tahun 2003.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan gambaran organ dalam pada organisme hidup, juga untuk menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup. Pada pengobatan, MRI digunakan untuk membedakan otot patologi seperti tumor otak dibandingkan otot normal. 

Salah satu kelebihan MRI menurut pengetahuan pengobatan masa kini bahwa MRI tidak berbahaya bagi pasien. Di bandingkan dengan CT Scan yang menggunakan radiasi pengion sinar X, MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi bersifat non pengion. Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa orang sakit yang memmembawabawa benda asing logam (seperti serpihan peluru) atau implant terbenam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) tidak boleh dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan magnet yang kuat.

Satu lagi kelebihan scan MRI adalah kualitas gambar yang diperoleh memiliki resolusi lebih baik di banding CT (Computed Tomography) scan. Lebih-lebih lagi untuk scan otak dan tulang belakang walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih berguna untuk cacat tulang.

Pemeriksaan  MRI  bertujuan  mengetahui karakteristik morpologik (lokasi, ukuran, bentuk, perluasan  dan  lain  lain  dari  keadaan  patologis. Tujuan  tersebut dapat diperoleh dengan menilai salah  satu  atau  kombinasi  gambar  penampang tubuh   akial,   sagittal,   koronal   atau   oblik tergantung  pada  letak organ  dan  kemungkinan patologinya.  Adapun  jenis  pemeriksaan  MRI sesuai dengan   organ yang akan dilihat, misalnya

  1. Pemeriksaan  kepala  untuk  melihat  kelainan pada :kelenjar   pituitary, lobang telinga dalam, rongga mata , sinus ;

  2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi :  stroke /  infark,  gambaran  fungsi otak,   pendarahan,  infeksi;   tumor,   kelainan bawaan,   kelainan   pembuluh   darah   seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi;

  3. Pemeriksaan   tulang   belakang   untuk   melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma, kelainan  bawaan.

  4. Pemeriksaan Musculo-skeletal     untuk  organ :  lutut,  bahu ,  siku, pergelangan  tangan,  pergelangan  kaki  ,  kaki  , untuk   mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen,  tumor,  infeksi/abses  dan  lain  lain ;

  5. Pemeriksaan  Abdomen  untuk  melihat hati ,ginjal, kantong  dan  saluran  empedu,  pakreas, limpa,  organ  ginekologis,  prostat,  buli-buli

  6. Pemeriksaan Thorax   untuk melihat : paru -paru, jantung.

Kelebihan  MRI  Dibandingkan  dengan  CT Scan

Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu :

  1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal (otot rangka)

  2. Mampu memberi gambaran detail  anatomi  dengan  lebih  jelas.

  3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi,  perfusi   dan  spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.

  4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.

  5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion



2. Pembangkit listrik tenaga nuklir 

Pembangkit listrik tenaga nuklir ( PLTN) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi nuklir. Kerja pembangkit listrik konvensional, misalnya pembangkit listrik dengan menggunakan batubara, air dipanaskan menggunakan bahan bakar batubara hingga menguap. Uap yang dihasilkan akan digunakan untuk menggerakkan turbin yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator. Cara ini, selain dapat mengurangi jumlah sumber daya alam yang tak terbaharui juga dapat mencemari lingkungan akibat pembakaran yang menghasilkan asap karbon, sulfur, dan nitrogen. 

Pada PLTN, panas diperoleh dari reaksi pemecahan inti atom (fisi) dalam suatu reaktor nuklir. Panas yang dihasilkan mampu mencapai 1,5 juta derajat celcius, hingga tidak ada satupun bahan di bumi yang mampu menahan energi panasnya. Agar partikel panas tersebut tidak menyebar ke lingkunganlingkungan, digunakan botol magnet dengan medan magnet yang sangat besar.


3. Kereta Maglev 

Maglev (magnetically levitated) atau kereta api levitasi magnetik adalah jenis kereta api yang mengambang secara magnetik. Dijalankan kurang lebih 10 milimeter di atas relnya. Meskipun rel dan kereta tidak menempel, kereta maglev yang super cepat yakni mampu melaju hingga 650 kilometer per jam dan tidak akan terjatuh dan tergelincir. Hal ini disebabkan kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak menolak magnet serta didorong dengan menggunakan motor induksi. Kereta maglev telah menjadi alat transportasi masal di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, China, dan beberapa negara Eropa. Di Jepang, kereta ini cukup terkenal dengan nama Shinkansen yang menghubungkan kota Tokyo, Nagoya, dan Osaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar